puisi menunggu, dulu
aku bulan
yang begitu mencintai bumi
dan terpaksa menunggu karna matahari
tak ada yang salah tak ada yang kalah
karna cinta masalah satu orang, kawan...
aku bulan
sinarku redup dimakan pagi
belum mati hanya diam kelaparan.
bumi..
mata yang mana, kau bisa melihatku
aku kalah sinar,terang pun tak mampu.
bumi
kau mencintai pagi atas matahari
selama itu kau takkan penuh melihatku
12 bulan, 1tahun seberapa sering kau berkeliling
adakah 1menit hidupmu milik ku
1 menit kau coba pejamkan mata
maka muncul gelap..
dan kupastikan malam ku purnama penuh utuh untukmu.
1 menit itu....aku menunggu seumur hidup ku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hikz.. puisi favorit gw dUL...
BalasHapusmakasih....
BalasHapus